STANDARD TEKNIK
DIN ( Deutsches Institut fur Normung)
DIN banyak digunakan mobil mobil buatan Eropah Namun penamaannya lebih simpel. Kode accu DIN hanya berupa rangkaian lima angka. Yang perlu diperhatikan, adalah tiga digit angka terdepan yang
menunjukkan kapasitas powernya.
Digit pertama melambangkan angka pertama daya, 5 = 0, 6 = 1, 7 = 2. kedua angka berikutnya tinggal ditempelkan ke angka pertama untuk mengetahui daya accu. Misal kode 55533, angka pertama 5 = 0, lalu dua angka berikutnya 55, maka daya accu ini adalah 055Ah.
Seluruh accu punya kode besar dan letak kepala pole accu nya itu “tenggelam“ , sehingga total tinggi/TT (ditambah tinggi pole) sama dengan tinggi/T (hanya sampai wadah aki). Beda dengan accu JIS yang punya kepala pole accu nya “timbul ke atas“ (sering disebut nongol), sehingga total tinggi/TT lebih besar dari tinggi accu/T. Oleh sebab itu, accu type JIS dan DIN mempunyai penggunaan yang relatif berbeda, yang cenderung disesuaikan dengan spesifik jenis mobil.
ASME (The American Society of Mechanical Engineers)
ASME adalah badan non pemerintah berpusat di New York – USA khusus menangani, mengendalikan dan mengawasi pembuatan Biler dan Pressure Vessel para pabrikan pengguna Code dan Standard ASME. ASME telah menerbitkan 26 jenis sertfikat khusus untuk peralatan Boiler dan Pressure Vesel yang salah satunya adalah PT. Boma Bisma Indra (Persero) / BBI. BBI mengajukan permohonan empat sertifikasi :
- S – untuk pembuatan dan perakitan Boiler
- U – untuk pembuatan Pressure Vessel, Div. 1
- U2 – untuk pembuatan Pressure Vessel, Div. 2
- PP – untuk fabrikasi dan perakitan Pressure Piping
Dalam menerbitkan sertifikasi tersebut, pihak ASME melakukan akreditasi secara berkala setiap tiga tahun. Pihak ASME melakukan assesment ulang atas konsistensi penggunaan Code dan Standard ASME dan ketentuan yang ditetapkan pihak ASME. Selain itu, setiap pembuatan produk atau item ASME selalu diperiksa dan harus disetujui oleh badan inspektor yang ditunjuk pihak ASME. Selama ini, badan inspektor yang melakukan pemeriksaan terhadap produk-produk ASME BBI adalah “Hartford Steam Boiler Insp. & Ins.” (HSB) Singapore.
Sejak tahun 1994 sampai dengan Juli 2010 BBI telah berhasil melakukan enam kali assessment sertifikasi ASME, hal ini tidak lepas dari peran manajemen dan karyawan yang secara konsisten menggunakan, menjaga dan memelihara Code dan Standard. Adapun assessment sertifikasi ASME berikutnya akan dilakukan pada tahun 2013.
Manfaat yang diperoleh BBI sebagai pemegang serfikat ASME adalah adanya kepercayaan dari perusahaan-perusahaan, baik dalam negeri dan luar negeri, sehingga secara rutin, perusahaan-perusahaan tersebut melakukan repeat order untuk BBI. Sampai saat ini telah banyak produk-produk ASME BBI dipesan oleh perusahaan dari banyak negara, seperti : Jepang, korea, Thailand, Rusia, Prancis, Australia, Timur Tengah dan lain-lain.
Selain sertifikasi ASME, BBI telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2008, dimana pada akhit tahun 2010 ini akan dilakukan sertifikasi ulang dan sekarang ini sedang dalam proses sertifikasi OHSAS 18001:2007 untuk memperluas segmen pasar sektor MIGAS
ASTM (American Society for Testing and Material)
ASTM dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri.
ASTM Internasional merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standarisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika Serikat.
ANSI (American National Standards Institute)
ANSI adalah sebuah kelompok yang mendefinisikan standar Amerika Serikat untuk industri pemrosesan informasi. ANSI berpartisipasi dalam mendefinisikan standar protokol jaringan dan merepresentasikan Amerika Serikat dalam hubungannya dengan badan-badan penentu standar International lain, misalnya ISO , Ansi adalah organisasi sukarela yang terdiri atas anggota dari sektor usaha, pemerintah, dan lain-lain yang mengkoordinasikan aktivitas yang berhubungan dengan standar, dan memperkuat posisi Amerika Serikat dalam organisasi standar nasional. ANSI membantu dengan komunikasi dan jaringan (selain banyak hal lainnya). ANSI adalah anggota IEC dan ISO.
JIS
JIS adalah standar untuk menyepuh plating pemasok untuk membuktikan kualitas mereka dalam industri otomotif.
JIS D 0201 – Automobile bagian-aturan Umum elektroplating
Standar Industri Jepang ini menetapkan peraturan umum untuk menyepuh (selanjutnya disebut sebagai “plating”) pada suku cadang kendaraan bermotor (selanjutnya disebut sebagai “bagian”) terutama untuk tujuan pencegahan korosi, pencegahan karat dan untuk tujuan dekoratif.
Catatan (1) Autocatalytic jenis pelapisan tanpa listrik tidak termasuk.
Keterangan: Standar berikut ini dikutip dalam Standar ini:
- JIS H 0400 Daftar istilah yang digunakan dalam elektroplating
- JIS 0404 H simbol grafis untuk pelapisan
- JIS H 8501 Cara uji ketebalan untuk pelapisan logam
- JIS H 8502 Metode uji ketahanan korosi untuk pelapisan logam
- JIS H 8504 Metode uji adhesi untuk pelapisan logam
- JIS 8617 H Pelapisan nikel dan krom
- JIS H 8630 Pelapisan pada bahan plastik untuk tujuan dekoratif
- JIS Z 8902 Xenon standar sumber cahaya putih.
API (American Petroleum Institute)
API Institute adalah suatu “Main US trade association ” untuk Industry Oil and Gas yang mewakili sekitar 400 Perusahaan yang tersebar di Production, Refinement and Distribution, serta industry lainnya, kadang juga disebut sebagai AOI atau American Oil Industry.
Sejak tahun 1924, API sudah membuat standard untuk keperluan Industry Minyak dan Gas Alam dunia.
Saat ini API memantain sekitar 550 Standard yang meliputi seluruh aspek didalam Industry Minyak dan Gas Alam. API juga ikut terlibat secara aktif didalam pembuatan dan pengembangan ISO atau International Standard Organization yang juga sesuai untuk digunakan di dunia industry secara umum.
Setiap tahunnya lebih dari 100,000 publications disebar keseluruh penjuru dunia oleh API.
SNI (Standar Nasional Indonesia)
SNI adalah satu – satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan BSN.
Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhiWTO Code of good practice, yaitu:
· Openess (keterbukaan): Terbuka bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI; · Transparency (transparansi): Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan SNI; · Consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak): Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil; · Effectiveness and relevance: Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; · Coherence: Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional; dan. · Development dimension (berdimensi pembangunan ) berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional. Kesimpulan :
Sumber : · strategi BSN 2006 – 2009 · http://akibosch.com/technology/battery-code , · http://www.bumn.go.id , id.wikipesia.org, |